Pendidikan Berkarakter - Berkarakter Pendidikan - Sebelum membahas lebih jauh mengenai judul diatas, saya hanya mengingatkan bahwa artikel sebelumnya sudah membahas mengenai Membuat RPP Berkarakter (EEK). Karena dalam dunia Pendidikan saat ini sudah menggunakan Pendidikan Berkarakter yg dapat membangun siswa untuk lebih mempunyai potensi dalam akademis, entah itu dalam bidang Agama ataupun dalam bidang Materi Umum. Selanjutnya mengenai pembahasan Pendidikan Berkarakter, tentunya sudah banyak sekali beredar Buku-buku / Makalah yang membahas mengenai Pendidikan Berkarakter. Baiklah berikut ini adalah kutipan mengenai Pendidikan Berkarakter yang lebih spesifiknya mengenai Kurikulum Pendidikan Berkarakter yang sudah diterapkan di lembaga Pendidikan saat ini.
Apa Itu Karakter? :
Dennis Coon dalam bukunya Introduction to Psychology : Exploration and Aplication mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat.
Beda Karakter dan Kepribadian (Sifat Dasar)
: Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta saat manusia dilahirkan dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan sosial dan masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu : Koleris – Sanguinis – Phlegmatis – Melankolis.
Nah, Karakternya dimana? Saat setiap manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta memunculkan kebiasaan positif yang baru, inilah yang disebut dengan Karakter. Misalnya, seorang dengan kepribadian Sanguin yang sangat suka bercanda dan terkesan tidak serius, lalu sadar dan belajar sehingga mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus, itulah Karakter.
Mengapa Seorang Anak Butuh Pendidikan Karakter?
Pada dasarnya, pada perkembangan seorang anak adalah mengembangkan pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia ini bekerja, mempelajari ”aturan main” segala aspek yang ada di dunia ini . Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter.
Ada 3 Cara Mendidik Karakter Anak :
- Ubah Lingkungannya, melakukan pendidikan karakter dengan cara menata peraturan serta konsekuensi di sekolah dan dirumah.
- Berikan Pengetahuan, memberikan pengetahuan bagaimana melakukan perilaku yang diharapakan untuk muncul dalam kesehariannya serta diaplikasikan.
- Kondisikan Emosinya, emosi manusia adalah kendali 88% dalam kehidupan manusia. Jika mampu menyentuh emosinya dan memberikan informasi yang tepat maka informasi tersebut akan menetap dalam hidupnya.
- Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
- Kemandirian dan Tanggung Jawab
- Kejujuran atau Amanah, Diplomatis
- Hormat dan Santun
- Dermawan, Suka Tolong Menolong & Gotong Royong
- Percaya Diri dan Pekerja Cerdas
- Kepemimpinan dan Keadilan
- Baik dan Rendah Hati
- Karakter Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan.
12 Pilar Pendidikan Berkarakter
1. Penghargaan terhadap tubuh
Penghargaan
terhadap tubuh merupakan keutamaan fundamental yang perlu
dikembangkan dalam diri setiap orang. Penghargaan terhadap tubuh
termasuk di dalamnya kesediaan dan kemampuan individu menjaga dan
merawat kesehatan jasmani tiap individu. Kesehatan jasmani merupakan
salah satu bagian penting bagi pembentukan keutamaan. Pendidikan
karakter mesti memprioritaskan tentang bagaimana individu dapat menjaga
tubuhnya satu sama lain, tidak merusaknya, melainkan membuat
keberadaan tubuh tumbuh sehat sesuai dengan perkembangan dan
pertumbuhan kodratnya. Penghargaan terhadap tubuh merupakan ekspresi
diri individu untuk menjadi perawat dan pelindung satu sama lain.
Individu mesti menumbuhkan dalam dirinya sendiri keinginan untuk merawat
tubuh diri dan orang lain, termasuk pertumbuhan psikologis dan
emosionalnya.
2. Transendental
Pengembangan
keutamaan transendental, baik itu yang sifatnya religius, keagamaan,
maupun yang sublim, seperti kepekaan seni, apresiasi karya-karya
manusia yang membangkitkan refleksi serta kemampuan untuk memahami
kebesaran yang Illahi merupakan dasar bagi pengembangan pembentukan
karakter. Setiap individu dianugerahi kepekaan akan sesuatu yang
lembut, halus, yang bekerja secara rohani mendampingi manusia,
kepekaan akan sesuatu yang adikodrati. Kepekaan akan yang Kudus, yang
transenden, yang baik, yang indah, baik itu dalam diri manusia
maupun di alam, merupakan salah satu sarana untuk membentuk individu
menjadi pribadi berkeutamaan.
3. Keunggulan akademik
Keunggulan akademik
adalah tujuan dasar sebuah lembaga pendidikan. Keunggulan akademik
berbeda dengan sekedar lulus ujian. Keunggulan akademik mencakup di
dalamnya, cinta akan ilmu, kemampuan berpikir kritis, teguh pada
pendirian, serta mau mengubah pendirian itu setelah memiliki
pertimbangan dan argumentasi yang matang, memiliki keterbukaan akan
pemikiran orang lain, berani terus menerus melakukan evaluasi dan
kritik diri, terampil mengomunikasikan gagasan, pemikiran, melalui
bahasa yang berlaku dalam ruang lingkup dunia akademik, mengembangkan
rasa kepenasaranan intelektual yang menjadi kunci serta pintu
pembuka bagi hadirnya ilmu pengetahuan. Dari kecintaan akan ilmu
inilah akan tumbuh inovasi, kreasi dan pembaharuan dalam bidang
keilmuan.
4. Penguasaan diri
Penguasaan diri
merupakan kemampuan individu untuk menguasai emosi dan perasaannya,
serta mau menundukkan seluruh dorongan emosi itu pada tujuan yang
benar selaras dengan panduan akal budi. Penguasaan diri termasuk di
dalamnya kesediaan mengolah emosi dan perasaan, mau menempatkan
kecondongan rasa perasaan sesuai dengan konteks dan tujuan yang tepat
sebagaimana akal budi membimbingnya. Penguasaan diri termasuk di
dalamnya kemampuan individu dalam menempatkan diri, bertindak dan
berkata-kata secara bijak dalam ruang dan waktu yang tertentu.
5. Keberanian
Keberanian
merupakan keutamaan yang memungkinkan individu mampu melakukan
sesuatu dan merelisasikan apa yang dicita-citakannya. Keberanian
termasuk di dalamnya kesediaan untuk berkorban demi nilai-nilai yang
menjadi prinsip hidupnya, tahan banting, gigih, kerja keras, karena
individu tersebut memiliki cita-cita luhur yang ingin dicapai dalam
hidupnya. Keberanian merupakan dorongan yang memungkinkan individu
mewujudnyatakan dan merealisasikan impiannya.
6. Cinta kebenaran
Cinta akan kebenaran
merupakan dasar pembentukan karakter yang baik, bukan sekedar sebagai
seorang pembelajar, melainkan juga sebagai manusia. Manusia
merindukan kebenaran dan dengan akal budinya manusia berusaha
mencari, menemukan dan melaksanakan apa yang diyakini sebagai
kebenaran. Prinsip berpegang teguh pada kebenaran mesti diterapkan
bagi praksis individu maupun dalam kehidupan bersama. Cinta akan
kebenaran yang sejati memungkinkan seseorang itu berani mengorbankan
dirinya sendiri demi kebenaran yang diyakininya. Sebab, keteguhan
nilai-nilai akan kebenaran inilah yang menentukan identitas manusia
sebagai pribadi berkarakter.
7. Terampil
Memiliki berbagai
macam kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan, bagi perkembangan
individu maupun dalam kerangka pengembangan profesional menjadi
syarat utama pengembangan pendidikan karakter yang utuh. Memiliki
kemampuan dasar berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan,
kompeten dalam bidang yang digeluti merupakan dasar bagi keberhasilan
hidup di dalam masyarakat. Melalui kompetensinya ini seorang
individu mampu mengubah dunia.
8. Demokratis
Masyarakat global
hidup dalam kebersamaan dengan orang lain. Ada kebutuhan untuk saling
membutuhkan, bahu membahu satu sama lain. Masyarakat tidak dapat
hidup secara tertutup sebab keterhubungan satu sama lain itu
merupakan kondisi faktual manusia. Karena itu, setiap individu mesti
belajar bagaimana hidup bersama, mengatur tatanan kehidupan secara
bersama, sehingga inspirasi dan aspirasi individu dapat tercapai.
Demokrasi mengandaikan bahwa individu memiliki otonomi dalam
kebersamaan untuk mengatur kehidupannya sehingga individu dapat
bertumbuh sehat dalam kebersamaan. Demokrasi termasuk di dalamnya
pengembangan dan penumbuhan semangat kebangsaan.
9. Menghargai perbedaan
Perbedaan adalah
kodrat manusia. Menghargai perbedaan merupakan sikap fundamental yang
mesti ditumbuhkan dalam diri individu. Terlebih dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia, menghargai perbedaan mesti
ditumbuhkan dalam diri tiap individu, karena negara kita ini berdiri
karena para pendiri bangsa ini menghargai perbedaan, dan dalam
perbedaan itu mereka ingin mempersatukan kekuatan dan tenaga dalam
membangun bangsa.
10. Tanggung jawab
Tanggungjawab
merupakan unsur penting bagi pengembangan pendidikan karakter karena
terkait dengan ekspresi kebebasan manusia terhadap dirinya sendiri
dan orang lain. Tanggung jawab ini memiliki tiga dimensi, yaitu
tanggungjawab kepada (relasi antara individu dengan orang lain),
tanggungjawab bagi (hubungan individu dengan dirinya sendiri), serta
tanggungjawab terhadap (hubungan individu terkait dengan tugas dan
tanggungjawabnya di dalam masyarakat).
11. Keadilan
Bersikap adil, serta mau
memperjuangkan keadilan adalah sikap dasar pribadi yang memiliki
karakter. Keadilan penting untuk diperjuangkan karena manusia
memiliki kecenderungan untuk antisosial. Untuk itulah diperlukan
komitmen bersama agar masing-masing individu dihargai. Dalam konteks
hidup bersama, keadilan menjadi jiwa bagi sebuah tatanan masyarakat
yang sehat, manusiawi dan bermartabat. Tanpa keadilan, banyak hak-hak
orang lain dilanggar.
12. Integritas moral
Integritas moral
merupakan sasaran utama pembentukan individu dalam pendidikan
karakter. Integritas moral inilah yang menjadikan masing-masing
individu dalam masyarakat yang plural mampu bekerjasama
memperjuangkan dan merealisasikan apa yang baik, yang luhur, adil dan
bermartabat bagi manusia, apapun perbedaan keyakinan yang mereka
miliki. Integritas moral memberikan penghargaan utama terhadap
kehidupan, harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan yang
bernilai dan berharga apapun keadaan dan kondisinya. Kehadiran individu
yang memiliki integritas moral menjadi dasar bagi konstruksi sebuah
tatanan masyarakat beradab. Integritas moral muncul jika individu
mampu mengambil keputusan melalui proses pertimbangan rasional yang
benar, dan melaksanakannya dalam tindakan secara bijak, sesuai dengan
konteks ruang dan waktu tertentu. Integritas moral termasuk di
dalamnya kemampuan individu untuk membuat kebijakan praktis yang
bermakna bagi hidupnya sendiri dan orang lain.
Itulah sedikit referensi dan pembahasan mengenai Pendidikan Berkarakter - Berkarakter Pendidikan. Semoga artikel tersebut dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi mereka yang sedang berjuang didalam dunia pendidikan, semoga mendapatkan Karakter Para Pelajar yang diharapkan.
Source : pendidikankarakter.com - pendidikankarakter.org
Description: Pendidikan Berkarakter - Berkarakter Pendidikan
Rating: 4.5
Reviewer: mas didik -
ItemReviewed: Pendidikan Berkarakter - Berkarakter Pendidikan
0 comments:
Post a Comment